5 Kiat Praktis Menghadapi Persoalan Hidup (1) Oleh KH. Abdullah Gymnastiar | |
| Bismillahirrahmaanirrahiim Suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah yang |
Berarti masalah atau persoalan yang sesungguhnya bukan terletak pada Kelalaian kita dalam menyadari pentingnya bersungguh-sungguh mencari 1. Siap Kita memang diharuskan memiliki keiinginan, cita-cita, rencana yang Namun bersamaan dengan itu kitapun harus sadar-sesadarnya bahwa kita Dan pula dalam hidup ini ternyata sering sekali atau bahkan lebih sering Ketahuilah kita punya rencaa, ALLOH Swt, pun punya rencana, dan yang Yang lebih lucu serta menarik, yaitu kita sering marah dan kecewa dengan Alkisah ada dua orang kakak beradik penjual tape, yang berangkat dari Oleh karena itu "fa idzaa azamta fa tawaqqal alalloh" bulatkan tekad, ALLOH Swt, berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 216, boleh Maka jikalau dilamar seseorang, bersiaplah untuk menikah dan bersiap Kalau mau mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri, berjuanglah Melamar kerja, lamarlah dengan penuh kesungguhan, namun hati harus siap andaikata ALLOH Swt, tidak mengijinkan karena ALLOH Swt, tahu tempat jalan rizki yang lebih berkah. Berbisnis ria, jadilah seorang profesional yang handal, namun ingat (Bersambung) |
Bismillahirrahmaanirrahiim
2. Jangan Mempersulit Diri
Andaikata kita mau jujur, sesungguhnya kita ini paling hobi mengarang, mendramatisir dan mempersulit diri, sebagian besar penderitaan kita adalah hasil dramatisasi perasaan dan pikiran sendiri, selain tidak pada tempatnya, juga pasti membuat masalah akan menjadi besar, lebih seram, lebih dahsyat, lebih pahit, lebih gawat, lebih pilu daripada kenyataan aslinya dan tentu ujungnya akan terasa jauh lebih nelangsa, lebih repot dalam menghadapinya/menyelesaikannya.
Orang yang menghadapi masa pensiun terkadang jauh sebelumnya sudah
sengsara terbayang gaji yang kecil, pasti tidak akan mencukupi kebutuhan
padahal saat ini saja sudah pas-pasan, ditambah lagi kebutuhan anak-anak yang kian membengkak, anggaran rumah tangga plus listrik, air, cicilan rumah belum lunas, utang belum terbayar, belum lagi andaikata sakit, tak ada anggaran pengobatan, umur makin menua, fisik kian melemah, semakin panjang derita kita buat, maka semakin panik menghadapi pensiun, tentu saja sangat boleh kita memperkirakan kenyataan yang akan terjadi namun harus terkendali dengan baik jangan sampai perkiraan itu membuat putus asa dan sengsara sebelum waktunya.
Begitu banyak orang yang sudah pensiun yang ternyata tidak segawat yang diperkirakan atau bahkan jauh lebih tercukupi dan berbagahagia daripada sebleumnya, apakah Allah Swt, Yang Maha Kaya akan menjadi kikir terhadap para pensiunan atau terhadap kakek dan nenek-nenek padahal pensiun hanyalah salah satu episode hidup yang harus dijalani yang tidak mempengaruhi janji dan kasih sayang Allah Swt.
Maka dalam menghadapi persoalan apapun, jangan hanyut dan tenggelam
dalam pikiran yang salah, kita harus tenang, menguasai diri, renungkanlah janji dan jaminan pertolongan Allah Swt, dan bukanlah kita sudah sering melalui masa-masa yang sangat sulit dan ternyata bisa lolos pada akhirnya, tidak segawat yang kita perkirakan sebelumnya.
a. Yakinilah bahwa Allah Yang Maha Tahu segalanya pasti telah mengukur
ujian yang menimpa kita sesuai dengan dosis yang tepat dengan
keadaan dan kemampuan kita, karena Dia tahu persis diri kita lebih
tahu daripada diri kita sendiri (bukanlah dia sendiri yang
merancang, menciptakan dan mengurus diri kita setiap saat). Allah
Swt, tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan
kesanggupannya. Maha Suci Allah dari perbuatannya mendzolimi
hamba-hamba-Nya.
b. Yakinilah setiap kesulitan itu selalu didampingi kemudahan "karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesunggunya
sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan" ( Al Insyiroh 5,6),
sampai dua kali Allah Swt, mengutarakan janji-Nya. Tidak mungkin
dalam hidup ini terus-menerus kesulitan, karena dunia ini bukan
neraka, begitupun tidak mungkin dalam hidup ini terus-menerus
kelapangan dan kemudahan karena dunia ini bukan sorga, segalanya
pasti akan ada akhirnya dan dipergilirkan dengan keadilan Allah
Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, saya sangat senang dengan ide-ide pembaca yg sifatnya mengkritik dan membangun demi kebaikan kita umat manusia khususnya bagi kaum musim di seluruh dunia, semoga syiar kita bisa menjadi ibadah yang baik minaddunya ila yaumil akhir, dengan catatan harus dengan bahasa yang sopan sesuai dengan akidah kita.